Sabtu, 24 September 2011 - 0 komentar

Hanya Aku yang Tahu

Ada nama yang terpahat sendu di dalam sini.
Rasanya rindu, sampai langkah tak ingin kugiring kembali.

Memori.
Kalau air mata bisa mewakili jutaan kata kata, maka ya, aku menangis malam ini.

Kadang aku berharap waktu bisa memutar ulang cerita kita.
Tapi sobekan kalender tetap maju ke arah yang berbeda.

Perasaan ini tidak pernah terdefinisikan.
Memang tidak akan.

Perasaan ini hanya akan menjadi malam-malam kelabu di setiap penghujung waktu.
Karena tidak ada yang tahu.
Aku begitu merindukanmu.

Aku kerap menyingkapkan gorden ketika malam tiba.
Dan saat aku siap meneriakkan namamu pada bentangan langit berbintang.
Aku selalu sadar, tidak ada yang akan mendengar.

Kita semua tahu kau telah pergi terlalu jauh.

Tapi hanya aku yang tahu.
Namamu.
Masih terpahat sendu di dalam sini.
Menemaniku di setiap malam biru sampai pagi.
Hanya ingin seseorang tahu.
Ada aku disini yang begitu merindukanmu.

- Mii Yukaishinsei '11

0 komentar:

Posting Komentar