Inilah Aku
Otak seperti di aduk
hidup langkahkan kaki berisik
hangat mentari mencoba masuk
semangat mesra angin berbisik
Tak temukan gairahku
mata surutkan binaran ini
meski seperti itu...
ku mencari jalan dan ku telusuri
Suara riang ditelingaku
suara kebahagiaan dengan penuh sisik
menyakiti jadikan kelabu
sayatan penuh sakit
Berteriak coba mengadu
marak penuh benci
hati yang bisa menggerutu
marak penuh sakit
Tak berpengaruh menginginkan buat ku
air keruh tak bisa menandingi
terasa pahitku
jadikan pedoman inspirasi
Pengusik
Bagai benang tak punya teman
bagai hati tak punya penenang
andai berenang tak punya kolam
menghiasi sepi sanubari pikiran
Pengusik suara jadi nada
coba nikmati pelangi tak terpanah
meski tak berharap
sakit selalu terjalani-jalani juga
Merasa ingin menangis bagai hujan deras
bergemuruh duka
tak terhingga nafas
sampai harus mengejar angin topan
Berlari cepat
meski berlari di es selalu menginjak
menyelimuti badan penuh kesepian
coba renungim tekuni, dan menjalaninya
Akhir sebuah jalan
jadi jati diri seseorang
akhir sebuah kekeliruan
hasil kebimbangan
Kerja Keras
Alamnya...
menyambut dengan hangat
Anginnya,,,
membisik rasa cinta
Sinarnya...
meluluhkan menghiasi perasaan
Hanya sebuah angan harap
tak bisa menggantinya
menjadi sebuah mimpi
harus memetik bintang
Coba terbang lewati ombak
sedih diatas lamunan
luka tertancap tak terlihat
nada bising jadi luka
Digapai angin membara
awak dari kerja keras
menjadi budaya...
pahit sakit jadi pengalaman
Perjuangan, penuh cucuran
hasilku datang akhir
Insya Allah...
karya: Eva Ae Dunuraeni - 10 IPA 7
0 komentar:
Posting Komentar